Home > Uncategorized > Instalasi Kabel Bawah Tanah

Instalasi Kabel Bawah Tanah

Ada tiga metode sebenarnya untuk penanaman kabel secara langsung yaitu menggunakan alat bajak (vibratory plowing), penggalian/membuat parit (trenching) dan pengeboran (boring).

Di luar negeri menggunakan alat bajak atau (vibratory plowing) adalah metode yang paling populer. Alat bajak dengan mata pisau khusus membelah tanah. Kabel diulur melalui tabung dalam mata pisau dan ditempatkan di tanah yang telah terbajak seraya alat bajak melangkah maju. Karena tanah bisa langsung kembali menutup – walau tidak seperti sedia kala – maka tidak banyak kerusakan yang terjadi dibanding melakukan penggalian. Benar-benar metode yang paling mudah, namun untuk instalasi kabel bawah tanah dalam skala kecil biayanya akan lebih mahal jika kita tidak memiliki alat bajak khusus tersebut.

Metode penggalian/pembuatan parit (trenching) melibatkan penggalian dengan membuat semacam parit, kemudian menaruh kabel dalam parit, setelah itu menguburnya.

Pengeboran (boring) atau membuat lubang dalam tanah/bumi , biasanya untuk menghubungkan satu galian ke galian yang lain. Pengeboran adalah metode yang sangat baik digunakan untuk area crossing (sebrangan) yang tidak diperbolehkan untuk digali (seperti trotoar, jalan aspal, keramik atau rel kereta api) jika tidak bisa juga digelar sebagai kabel udara. Kabel kemudian ditarik melalui lubang tersebut.

Sebenarnya akan lebih mudah jika dalam wilayah tersebut sudah ada saluran pipa (conduit atau ductwork), kabel dapat ditarik melalui saluran-saluran pipa existing tersebut. Tetapi seperti halnya penggelaran kabel udara, kita tetap harus memperhatikan saat penarikan agar tidak melebihi kekuatan penarikan (maximum pulling force/tension) atau radius tekukan minimum (minimum bend radius) yang diperbolehkan untuk menghindari kerusakan pada kabel yang ditarik atau ditekuk. Ketika proses penarikan dilakukan selalu perhatikan spesifikasi dari kekuatan penarikan dan radius tekukan. Jika kita tidak melebihi radius tekukan minimum dan tidak melebihi kekuatan penarikan yang diperbolehkan, maka dapat dikatakan instalasi kita berhasil.

Dari ketiga metode tersebut, metode yang paling sering kita gunakan adalah metode gali dengan instalasi saluran konduit berupa pipa PE. Penarikan kabel baru akan dilakukan setelah kita melakukan instalasi pipa PE di dalam tanah tadi, hal ini didasarkan pertimbangan berikut :

  1. Sebagian wilayah yang akan dilakukan instalasi kabel bawah tanah tidak memiliki saluran pipa konduit atau duct existing
  2. Jika kabel ditanam langsung tanpa menggunakan pipa pelindung akan menimbulkan resiko kabel dapat terluka atau terpotong ketika ada penggalian baru di luar proyek penanaman kabel bawah tanah ini. Dan jika terjadi kerusakan kabel yang mengharuskan proses penggantian kabel maka harus dilakukan penggalian ulang untuk mengganti kabel lama dengan kabel baru.
  3. Saluran yang dipilih adalah Pipa PE standar khusus Telekomunikasi Puntuk pelindung kabel serat optik yang banyak digunakan untuk proyek-proyek telekomunikasi di seluruh Indonesia.
  4. Pengeboran (boring) tetap akan dilakukan untuk area crossing (sebrangan) yang tidak diperbolehkan untuk digali, terutama jalan utama yang beraspal.
Categories: Uncategorized
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment